LAPORAN KASUS: PENANGANAN STATUS EPILEPTIKUS REFRAKTER PADA ANAK DENGAN MENINGOENSEFALITIS DI RUMAH SAKIT TIPE D
##plugins.themes.bootstrap3.article.main##
Abstract
Latar Belakang: Meningoensefalitis merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf pusat yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, tuberkulosis, ataupun jamur. Gejala yang dialami oleh pasien yang menderita meningoensefalitis, antara lain: gangguan kesadaran, demam, sakit kepala, kejang, dan perubahan perilaku, serta dengan atau tanpa defisit neurologi fokal. Kejang yang terjadi terkadang sulit diatasi sehingga dapat menjadi status epileptikus refrakter. Status epileptikus refrakter merupakan salah satu kegawatdaruratan di bidang neuropediatrik, sehingga setiap dokter yang bekerja di IGD harus memahami dan menguasai penanganannya.
Kasus: Penulis menampilkan sebuah kasus anak laki-laki berusia 1 tahun dengan meningoensefalitis yang disertai dengan status epileptikus refrakter yang tidak membaik dengan pemberian terapi kejang lini pertama dan lini kedua. Kejang tersebut akhirnya berhasil dihentikan dengan pemberian Midazolam yang merupakan terapi kejang lini ketiga. Pasien tersebut keluar dari rumah sakit dengan keadaan membaik tanpa menggunakan obat kejang rumatan.
Diskusi: Penanganan status epileptikus dengan lini pertama dan kedua yang adekuat terkadang tidak memberikan respon yang baik. Kejang berlanjut menjadi status epileptikus refrakter. Penanganan dengan obat lini ketiga seharusnya diberikan dengan pemantauan pasien secara ketat di ruang perawatan intensif. Namun, pasien ini dirawat di rumah sakit tipe D yang memiliki keterbatasan pemeriksaan penujang serta ruang perawatan.
Simpulan: Kejang, khususnya status epileptikus harus mendapatkan penanganan yang cepat. Durasi kejang yang lama dapat memperburuk prognosis dan meningkatkan morbiditas. Penyediaan obat-obatan antikonvulsan secara lengkap dari lini pertama sampai lini ketiga sangat penting termasuk di rumah sakit tipe D di daerah perifer.
Kata Kunci: Neuropediatrik, Meningoensefalitis, Status Epileptikus Refrakter
##plugins.themes.bootstrap3.article.details##
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish Callosum in Neurology Journal : Jurnal Berkala Neurologi Bali agrees to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.