##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Hendro Saulata Jimmy Barus Surilena Surilena

Abstract

Latar Belakang: Nyeri kronis dapat menimbulkan dampak psikologis (depresi, cemas, dan stres) yang memengaruhi kualitas hidup. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan hubungan antara intensitas nyeri dengan depresi, cemas, dan stres pada penderita nyeri neuromuskuloskeletal kronis di Rumah Sakit Atma Jaya Jakarta.


Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan data sekunder dari Pain Registry, Departemen. Neurologi FKUAJ. Instrumen penelitian adalah kuesioner demografi, intensitas nyeri, dan DASS (Depression Anxiety Stress Scale). Intensitas nyeri dibagi dalam 2 kategori, yaitu nyeri saat ini (IN1), dan rata – rata nyeri dalam seminggu (IN2).


Hasil: Hasil penelitian terhadap 85 penderita nyeri neuromuskuloskeletal kronis didapatkan  63,5% depresi, 78,8% cemas, dan 70,6% stres. Analisis bivariat menunjukan adanya hubungan bermakna antara usia dengan depresi dan cemas (OR=3,67; 95% CI 1,39-9,64; OR=2,94; 95% CI 1,00-8,62). Penelitian ini juga menunjukan adanya hubungan bermakna antara IN1 dengan depresi (OR=15,4; 95% CI 1,80-132,72), antara IN1 dan IN2 dengan cemas (OR=42; 95% CI 4,699-375,413; OR=3,69; 95% CI 1,25-10,90), dan antara IN1 dengan stres (OR=4,75; 95% CI 1,04-21,70).


Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara berbagai kategori intensitas nyeri dengan depresi, cemas, dan stres pada pasien nyeri neuromuskuloskeletal kronis di Rumah Sakit Atma Jaya.


Kata Kunci: Intensitas Nyeri, Aspek Psikologis, Nyeri Neuromuskuloskeletal

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

Section
Artikel